Tersesat di Pulau Tioman


Btraveler-Apakah kamu percaya sesuatu yang baik terjadi di dalam kehidupan kamu ketika kamu tersesat di dalam bagian dunia yang mana tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya, kamu akan berkunjung ke tempat dan menemukan sesuatu yang indah dari bumi pertiwi. Itu terjadi padaku meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk tersesat di alam yang ada di bumi ini.



Suatu hari, aku menghubungi teman lamaku, Veranika. Aku bertanya padanya apakah dia mau bergabung dengan aku untuk tersesat di suatu tempat yang aku tidak mengetahuinya. Mari kita panggil itu Pulau Tioman, Malaysia. Temanku, Vera tinggal di Jakarta dan aku tinggal di Tanjungpinang saat ini. Jadi, Tanjungpinang menjadi titik pertemuan kami untuk pergi ke Malaysia.

Ferry Pergi ke Malaysia


Aku beli tiket pulang pergi Tanjungpinang ke Malaysia yang mana biayanya berkisar Rp500.000. Teman aku dan aku memutuskan kami pergi menggunakan kapal feri yang berangkat paling pagi, atau jadwal kapal feri yang pertama untuk Tanjungpinang ke Malaysia, sehingga kami tidak terburu-buru. Jujur, bangun awal sekitar pukul 04.00 am sangat susah bagiku ketika kamu baru saja tertidur sekitar pukul 01.00 dini hari. O.k tidak masalah, akhirnya aku pergi juga ke pelabuhan tepat waktu dan aku melaukan beberapa aktivitas normal seperti mendapatkan stam passport dan juga menjawab beberapa pertanyaan pihak imigrasi yang menanyakan tujuan aku pergi ke Malaysia. Sebelum pasport aku mendapatkan STAMPEL. Kemudian, feri pergi ke Malaysia dengan perkiraan waktu sekitar 4 jam.


4 jam merupakan perjalanan yang panjang jika kamu hanya duduk dan tidak melakukan apapun. Beruntung aku, aku sangat mengantuk sehingga aku jatuh tertidur sebentar sebelum aku mengalami mabuk laut karena kurang tidur selama sepekan. Yea apa yang harus aku lakukan aku pekerja lepas, waktuku tergantung dengan projek yang harus aku selesaikan tepat waktu. Aku adalah wanita yang selalu mepet dengan deadline hahaha. Vera sangat bergembira untuk melihat sekeliling feri dan dia mau pergi ke bagian atas feri untuk mengambil beberapa gambar. Jadi, aku memutuskan untuk menemaninya dan membawa tas ranselku yang sangat berat yang mana itu sangat penting sekali bagiku untu dibawa kemanapun aku pergi hahaha.


Ombak mendadak tinggi dan itu membuat kepalaku sedikit pusing dan tubuhku menjadi sedikit bermasalah. Aku melihat temanku baik-baik saja, dia sangat beruntung. Dia mengejek aku karena aku mabuk laut, yang benar saja! Jangan mengetawaiku tentang itu ya :p




Stulang Laut

Malaysia di depan kita dalam waktu beberapa menit. Aku tidak ingin terburu-buru keluar dari kapal feri, lebih baik aku keluar sebagai penumpang terakhir. Jadi, mengantri untuk mendapatkan stamp. Itu membutuhkan waktu karena banyak sekali orang yang pergi ke Malaysia saat itu. mari buat barisan mengantri dan biarkan setiap orang mendapatkan STAMPEL sehingga mereka bisa masuk ke Malaysia. Malaysia adalah negara tetangga kedua yang dekat dengan Pulau Bintan, karena kebanyakan teman-teman kami lebih senang berkunjung ke Singapura. Saat ini, Pelabuhan Stulang Laut lebih baik dari sebelumnya karena tempatnya merupakan tempat terbaru dan sudah hampir siap.


Kami mendapatkan STAMP dan sekarang waktunya untuk mengejar bus. Kami sudah tahu kemana aku dan teman aku akan pergi. Jadi, pertama yang kami tuju adalah keluar dari pelabuhan dan mencari taxi diluar dari barisan ngantri taksi di pelabuhan. Disinilah aku saat ini di jalanan untuk mendapatkan bus kota yang akan membawa kami ke Terminal Larkin. Aku membawa koper favoriteku dan juga tas ransel dan pergi keluar barisan dan menyeberang jalan. Tiba-tiba, pria keturunan China menawarkan taxinya dengan harga sekitar RM15 (sebenarnya temans jika menggunakan argo meter harga taxi berkisar RM13 dan kalau menggunakan Grab berkisar 8 RM)

Note: Harga Grab tergantung dari lokasi kamu mau dijemput dan diturunkan tetapi harga grap lebih murah daripada taxi meter tentunya. Taxi di Johor Bharu, Malaysia ada beberapa perusahaan taxi yang berwarna merah harganya lebih murah jika dibanding dengan taxi berwarna biru. Tetapi itu semua berpulang kembali kepada kamu jika kamu sama seperti aku budget travel, pilihan termurah adalah rekomendasi terbaik untuk menyimpan beberapa uang untuk membeli sesuatu hahahaha. Oops

Larkin Terminal


Supir taxi terus bercerita tentang bla bla bla seberapa murahnya dia memberikan kita harga taxi tetapi sebenarnya kami telah memperhatikan argo dalam diam hahah tetapi kami hanya berpikiran positif saja, karena dia (supir taxi) menurunkan kami sangat dekat dengan loket penjualan tiket kemana saja kamu akan pergi. Dia juga memperingatkan kita untuk membeli tiket langsung ke loket dan jangan membeli tiket diluar loket. O.K itu kami catat! Karena aku telah tahu terminal Larkin dengan sangat baik tetapi poin itu juga sangat penting bagi kalian guys yang belum dan masih menyusun rencana liburan ke Malaysia melalui laut.

A post shared by Citra Pandiangan (@citrap81) on


Banyak loket dengan berbagai perusahaan bus tetapi tidak perlu kuatir dan bingung tentang hal itu karena kamud an aku bisa membaca dengan baik. Aku hanya menemukan beberapa kertas yang terpasang di loket dan membaca jurusan bus yang akan berangkat. Disinilah aku memeilih bus S&S Internasional bus yang akan segera pergi. Temanku dan aku sangat beruntung karena bus masih menunggu kita di garis konternya. Kami membeli tiket Johor Bharu ke Mersing berkisar RM13 dengan menggunakan bus S&S Internasional. Perkiraan waktu keberangkatan Johor Bharu ke Mersing sekitar dua jam, tergantung jalan dan lalu lintas.

Bus hampir saja berangkat ketika kami tiba dan di dalam bus hanya ada beberapa orang dengan tujuan yang sama yakni Mersing. Beberapa dari mereka melihat kita karena membuat bus terlambat jalan dari jadwal beberapa menit saja. Itu bukan salah kami sebenarnya, jika loket wanita itu berkata kamu tidak bisa mengambil bus ini dan harus menunggu dua jam kedepan, itu tidak masalah bagi kami hahaha.


Perjalanan ke Mersing sangat sunyi, aku dan teman aku “bercerai” kata tersebut selalu aku gunakan bersamanya ketika kami duduk menjauh atau terpisah. Aku hanya ingin memejamkan mata dan menikmati perjalanan dan teman aku yang duduk di seberangku sedang asyik mengabadikan momen dengan menggunakan ponselnya. O.K girl nikmati waktu perjalananmu ya.

Terminal Mersing

Aku hampir menutup mataku dengan sempurna ketika temanku membangunkan aku dari mimpi indahku hahaha. Sejujurnya, aku hanya menutup mataku sepanjang perjalanan bus menuju Mersing. Pikiranku melayang mengenai novelku yang harus aku selesaikan dan juga beberapa aktivitas yang akan aku lakukan dalam perencanaanku ketika aku memutuskan untuk pergi ke Pulau Tioman. Terminal Mesing tidak terlalu besar jika aku bandingkan dengan terminal Larkin, Johor Bharu tetapi terminal bus favoriteku pastinya TBS Kuala Lumpur sejujurnya hahaha. Bersih, ber AC dan ada WIFInya juga dengan sinyal yang bagus kadang-kadang.


Teman aku yang dari tadi diam saja baru berujar jujur kalau dia harus pergi ke toilet. Jadi, aku menunggunya di terimal ketika dia sedang mencari toilet. Aku duduk dan seorang pria yang mengaku dirinya sebagai supir taksi menawarkan kepada kami untuk pergi ke Pelabuhan Tanjun Gemuk. Dia menawarkan harga sekitar RM 61 kepadaku dan aku berkata padanya aku hanya mau menggunakan pelabuhan Mersing karena sebelum aku pergi ke tempat ini, aku telah membaca beberapa review buruk mengenai Pelabuhan Tanjung Gemok. Sejujurnya mereka yang pergi kesana merasa kecewa dan merasa tertipu lantaran feri tiba-tiba tidak beroperasional sesuai dengan jadwal tanpa pemberitahuan kepada mereka.


Note: Pelabuhan Tanjung Gemok membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit dari Mersing. Pelabuhan Tanjung Gemok menuju Pulau Tioman memakan waktu diperkirakan sekitar 1.5 hingga 2 jam tergantung desa yang akan dikunjungi. Jadwal pelabuhan Tg Gemok memiliki varian waktu yakni pagi dan siang. Jadwalnya tergantung dari tingkat level laut yang harus diperhatikan, mereka bisa beroperasi bahkan tidak beroperasi tanpa pemberitahan. Jadi, perhatikan dengan seksama jadwal feri Pulau Tiolan yang bisa kamu akses di websitenya. Normalnya kapal Tg Gemok ke Pulau Tioman pagi hari sekitar pukul 10.00 or 11.00 dan siang hari sekitar pukul 02.00 atau 03.00 jadi hati-hati dan jangan sampai terkena jebakan badman ya.

Kota Mersing dan Menemukan Penginapan

Teman terbaikku BFF (Best Friend Forever) telah memesankan kamar hostel, yang mana aku pikir hostel ini sangat bagus karena memiliki banyak review baik mengenai hostel tersebut. Tubuh yang mulai kelelahan tidak membuat aku BERHENTI untuk mencari letak hostel tersebuy tetapi ketika kami menemukan hostel tersebut tiba-tiba aku berubah pikiran. Aku memutuskan tidak akan menggunakan hostel tersebut untuk satu malam untuk mengejar feri pagi yang jadwal berlayar sekitar pukul 05.00. jadi, aku kembali mencari penginapan dengan harga murah sesuai dengan budgetku. Jujur, sewaktu aku mencari penginapan yang sudah temanku pesankan sesuai arahanku, mataku tertuju pada satu hostel yang memiliki nama sederhana. Namun saat itu, kami hanya terfokus pada hostel yang telah temanku bookingkan. Maafkan aku ya guys, kamu jadi kena finnalty karena aku hihihi. Begitu kami menemukan hostel tersebut dan mengetahui tingkat kesulitan untuk menuju hostel yang bertingkat tiga itu dengan gang dan tangga yang kecil dan sempit. Aku mengurungkan niatku untuk bermalam disana, selain merasa takut juga merasa lelah dalam pikiranku harus memboyong suitcase yang besar ke lantai 3.


Beruntungnya aku, teman seperjalanku setuju dengan keputusanku dan aku pun kembali ke jalanan dan mencoba memasuki beberapa hotel dan hostel untuk menemukan budget hotel yang murah meriah. Kami telah masuk ke beberapa tempat dan menanyakan harga dan akhirnya kami menemukan hostel tempat kami akan menginap malam itu. apakah kamu mau mengetahui hostel apa yang akan kami tempati? Tunggu cerita selanjutnya hanya di asiabutterflytraveler.com dan jadilah petualang cantik sebagaiamana adanya kamu. Aku akan kembali dengan memberikan cerita yang menarik dalam pertualangan aku disana tentunya dengan foto-foto yang membuat kamu terpesona.







bersambung


Be traveler as the way you are


XOXO

No comments